4 Aspek Produk Desa Wisata Yang Mampu Berkembang



Tidak semua desa dapat dikatakan dikembangkan menjadi sebuah desa wisata. Desa tersebut harus memenuhi syarat atau aspek produk desa wisata tertentu agar dapat dibangun menjadi sebuah desa wisata sebagai sumber perekonomian warga yang baru. Salah satu alasannya adalah karena persaingan pasar dengan desa lain sebagai objek wisata.

Namun, ketika sebuah desa mampu memenuhi 3 aspek produk desa wisata, bisa dijamin akan ada perubahan yang signifikan pada desa tak terkecuali perhatian pemerintah daerah pada desa sehingga desa dianggap menjadi sebuah benih desa wisata yang mampu dikembangkan untuk jauh kedepannya atau dalam hal ini dianggap berorientasi di masa depan. Berikut ke empat aspek tersebut:

  1. Authenticity

Aspek produk desa wisata yang pertama adalah authenticity atau keaslian. Keaslian dari produk desa wisata ini sangatlah penting karena akan menjadi branding dalam promosi desa wisata. Desa harus menemukan potensi yang otentik sehingga dapat memunculkan sebuah objek wisata yang dapat dikembangkan yang akan lebih baik berbeda dengan objek yang sudah ada.

Beberapa contoh potensi dari desa yang memenuhi aspek produk desa wisata yang otentik adalah keberadaan potensi alam yang mampu dijadikan lokasi wisata seperti air terjun, danau baik danau asli maupun danau buatan, agrowisata dan beberapa jenis potensi lainnya. Pemberian nama yang memperhatikan tradisi lokal juga berpengaruh pada promosi nantinya.

  1. Local Tradition

Selain otentik, aspek produk desa wisata lainnya adalah local tradition atau tradisi lokal yang sudah ada turun temurun di suatu desa. Karena sudah turun temurun, maka tradisi lokal ini dianggap sudah melekat pada masyarakat dan bisa dianggap menjadi suatu keunikan dari kearifan lokal yang beragam di Indonesia.

Aspek produk desa wisata dalam hal keunikan dari kearifan lokal atau tradisi masyarakat setempat ini bisa menjadi nilai jual yang menarik bagi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu contohnya adalah bagaimana masyarakat Bali mengembangkan wisatanya dengan kebudayaan yang mereka miliki sehingga menjadi sebuah pagelaran yang menarik dan memiliki nilai jual.

  1. Attitude and Values

Aspek produk desa wisata yang ketiga adalah sikap dan nilai yang disebut juga sebagai attitude and values. Mengapa hal ini menjadi penting? Karena masyarakat harus siap terhadap perubahan yang akan datang pada desa tempat dimana mereka tinggal. Akan ada banyak orang luar desa yang akan datang dan berkunjung dengan berbagai budaya dan kebiasaan yang mereka bawa.

Datangnya para wisatawan baik lokal maupun asing ini juga harus siap untuk dihadapi dengan filtrasi agar tidak merusak sikap dan nilai, tak terkecuali nilai-nilai kearifan lokal, yang ada dalam desa. Dengan demikian, sikap dan nilai yang dipertahankan juga akan dapat menjaga keaslian dari desa.

  1. Conservation and Carrying Capacity

Perubahan akan datang, baik dalam hal penduduk desa yang mungkin akan bertambah karena terbukanya lapangan kerja hingga pengembangan desa agar dapat menjadi lokasi wisata yang layak bagi wisatawan. Namun, hal tersebut harus berpedoman pada aspek produk desa wisata yang mengarah pada nilai konservasi dan daya dukung.

Tanpa adanya aspek produk desa wisata pada konservasi dan daya dukung terhadap potensi wisata yang ada, fokus orientasi pengembangan lokasi wisata tidak dapat diarahkan ke arah masa depan. Lokasi wisata hanya akan menjadi tren sesaat yang akan kehilangan pengunjung karena tidak adanya pengelolaan untuk menjaga dan mengembangkan potensi.

Di Kutip dari Situs: Berdesa